Cara Membaca Hasil Analisa Sperma
Nilai normal Hasil Analisis Sperma
Volume
Normal:
minmal 2 mL – 6,5 mL per ejakulasi
Abnormal:
Volume yang rendah atau bahkan yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesuburan
Warna
Memeriksa warna sperma adalah pemeriksaan kekeruhan , sperma yang normal biasanya berwarna putih keruh seperti air kanji kadang-kadang agak keabu-abuan. Adanya lekosit yang disebabkan oleh infeksi traktus genitalia dapat menyebabkan warna sperma menjadi putih kekuningan. Adanya perdarahan menyebabkan sperma berwarna kemerahan.
Waktu mencair (Likuifaksi)
Normal:
Kurang dari 60 menit (1 jam)
Abnormal:
Masa mencair yang lama bisa merupakan tanda infeksi. namun mesti dilihat apakah Leukosit nya tinggi atau tidak.
Jumlah sperma
Normal:
15 sampai 20 juta per mL atau 39 juta per ejakulasi
Abnormal:
Jumlah yang rendah kurang dari 5 juta per mil sulit untuk bisa membuahi biasanya dokter menyarankan inseminasi atau bayi tabung.
Bentuk sperma (Morfologi Sperma)
Normal:
Minimal 30% memiliki bentuk dan struktur normal.
Abnormal:
Sperma yang tidak normal bentuknya lebih dari 50 % disebut Teratozoopsermia. Jumlah morfologi yang rendah sebenarnya masih bisa menghamili secara normal dengan peluang 10%. akan tetapi biasanya terjadi kehamilan BO / BlightOvum / keguguran janin pada usia janin kurang dari 12 minggu sebab janin tidak berkembang.
Gerakan sperma (Motilitas Sperma)
Normal:
Bergerak cepat (a+b 50%) atau a (progresif) Minimal 32% sperma bergerak cepat maju ke depan atau minimal 8 juta sperma per-mL bergerak normal maju ke depan.
Abnormal:
Jika sebagian besar geraknya tidak normal akan menyebabkan masalah fertilitas. Ini juga mempersulit kehamilan. sebab sel sperma sulit menembus sel telur untuk pembuahan.
pH
Normal:
Semen pH dari 7.1 sampai 7.8
Abnormal:
An abnormally high or low semen pH can kill sperm or affect their ability to move or to penetrate an egg.
Sel darah putih (Leukosit)
Normal: dibawah 1 juta /lbp
Tidak ada sel darah putih atau bakteri.
Abnormal: diatas 1 juta /lbp
Bakteri dan sel darah putih yg banyak menunjukkan adanya infeksi.
Kadar fruktosa
Normal:
300 mg per 100 mL ejakulat
Abnormal:
Tidak adanya fruktosa memperlihatkan tidak adanya vesikula seminalis atau blokade pada organ ini.
Aglutinasi
Normal : Negatif (-) dan Positif satu (+)
Abnormal : Positif dua (++)
Jika ditemukan jumlah sperma yang rendah atau tingginya abnormalitas, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pengukuran kadar hormon: testosteron, luteinizing hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), atau hormon prolaktin. Juga dilakukan biopsi testis (zakar) dalam kondisi yang sangat ekstrim (steril misalnya).
Faktor2 yang bisa mempengaruhi akurasi pemeriksaan :
- Obat2an (Cimetidine, sulfasalazine, nitrofurantoin)
- Kafein, alkohol, kokain, marijuana, dan merokok
14 ISTILAH MEDIS PADA HASIL ANALISA SPERMA
|
|
Normozoospermia
|
Sperma
Normal |
Jumlah sperma yang di
produksi sedikit |
|
Jumlah
sperma sangat sedikit kurang dari 5 juta sperma/ejakulasi |
|
Kelainan pada pergerakan
sperma |
|
Kelainan
pada bentuk sperma |
|
Jumlah sperma sedikit dan
pergerakan sperma lambat |
|
Jumlah
sperma sedikit dengan kelainan bentuk dan pergerakan sperma |
|
Jumlah sperma sedikit
dengan kelainan pada bentuk sperma |
|
Kelainan
bentuk sperma dan pergerakan sperma lambat |
|
Polizoospermia
|
Jumlah sperma 250 juta per
mili liter |
Tidak ada
spermatozoa dalam cairan sperma |
|
Nekrozoospermia
|
Bila semua sperma tidak
ada yang hidup |
Sperma
kurang dari 1 juta per mili liter |
|
Aspermia
|
Tidak ada cairan semen
yang keluar saat ejakulasi |
Penurunan kesuburan identik dengan peningkatan suhu testis, mungkin saja Anda terindikasi gejala varikokel
KONSULTASI HASIL TES SPERMA & SARAN PENGOBATAN
Riwayat Obat Yang Dikonsumsi :
* CATATAN : INGAT ! Layanan konsultasi ini bukan untuk menggantikan pemeriksaan dokter.